LPH BMS – Dalam dunia industri makanan, sertifikasi menjadi hal yang sangat penting, terutama bagi konsumen yang memiliki preferensi khusus berdasarkan agama. Dua sertifikat yang sering dibicarakan adalah sertifikat halal dan sertifikat kosher. Meski keduanya berkaitan dengan aturan agama, yaitu Islam dan Yahudi, ada banyak perbedaan mendasar di antara keduanya. Artikel ini akan membahas secara rinci apa saja perbedaan utama antara sertifikat halal dan sertifikat kosher, serta mengapa keduanya penting untuk diperhatikan oleh konsumen dan produsen.
Apa Itu Sertifikat Halal?
Sertifikat halal adalah dokumen yang menjamin bahwa suatu produk, baik itu makanan, minuman, kosmetik, atau bahkan obat-obatan, diproduksi sesuai dengan syariat Islam. Halal berarti “diperbolehkan” dalam Islam, dan makanan atau produk yang bersertifikat halal harus bebas dari bahan-bahan haram seperti daging babi, alkohol, dan produk turunan hewan yang tidak disembelih sesuai aturan Islam.
Untuk mendapatkan sertifikat halal, sebuah perusahaan harus melalui serangkaian proses yang diawasi oleh lembaga sertifikasi halal. Di Indonesia, lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan sertifikat halal adalah LPPOM MUI. Proses sertifikasi ini mencakup pemeriksaan bahan baku, proses produksi, hingga kebersihan fasilitas produksi.
Apa Itu Sertifikat Kosher?
Di sisi lain, sertifikat kosher adalah dokumen yang menjamin bahwa suatu produk diproduksi sesuai dengan aturan kashrut, yaitu hukum makanan dalam agama Yahudi. Seperti halnya halal, kosher memiliki standar yang ketat terkait bahan-bahan yang digunakan serta cara produksinya. Salah satu aturan yang sangat terkenal dalam makanan kosher adalah larangan mencampur produk susu dengan daging. Selain itu, hewan yang digunakan harus disembelih dengan cara khusus yang disebut shechita.
Untuk mendapatkan sertifikat kosher, sebuah perusahaan harus mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh lembaga sertifikasi kosher. Sertifikasi kosher ini banyak digunakan di negara-negara dengan populasi Yahudi yang signifikan, seperti Israel, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa.
Perbedaan Utama Antara Halal dan Kosher
Meskipun sama-sama mengatur tentang makanan dan proses produksi berdasarkan ajaran agama, halal dan kosher memiliki beberapa perbedaan mendasar. Berikut adalah beberapa aspek utama yang membedakan keduanya:
1. Proses Penyembelihan Hewan
Salah satu perbedaan paling mencolok antara halal dan kosher adalah cara penyembelihan hewan. Dalam Islam, hewan harus disembelih dengan menyebut nama Allah sebelum disembelih, serta memastikan darah hewan keluar secara sempurna. Sedangkan dalam aturan Yahudi, proses penyembelihan juga harus dilakukan oleh shochet, yaitu penyembelih yang terlatih dalam aturan agama Yahudi, namun tidak ada keharusan menyebut nama Tuhan saat penyembelihan.
2. Jenis Bahan yang Diperbolehkan
Dalam aturan halal, daging babi dan segala bentuk turunannya, seperti gelatin babi, dilarang. Alkohol juga tidak diperbolehkan dalam makanan atau minuman yang bersertifikat halal. Sementara itu, aturan kosher lebih rumit. Babi juga dilarang dalam kosher, tetapi aturan tambahan seperti larangan mencampur daging dan susu menjadi aturan yang unik dalam kashrut.
3. Proses Sertifikasi
Sertifikat halal dan kosher juga memiliki prosedur sertifikasi yang berbeda. Di Indonesia, proses sertifikasi halal biasanya dilakukan oleh LPPOM MUI, sementara untuk kosher, sertifikasinya dikeluarkan oleh lembaga-lembaga sertifikasi Yahudi yang beroperasi di berbagai negara. Setiap lembaga sertifikasi memiliki standar dan proses yang berbeda-beda, meski tujuannya sama, yaitu memastikan bahwa produk memenuhi standar keagamaan yang berlaku.
Mengapa Konsumen Memilih Produk Bersertifikat?
Bagi banyak konsumen, khususnya yang beragama Islam dan Yahudi, produk bersertifikat halal dan kosher memberikan rasa aman dan kepercayaan bahwa apa yang mereka konsumsi sesuai dengan keyakinan agama mereka. Namun, di luar itu, banyak orang yang bukan dari kedua agama ini juga memilih produk halal dan kosher karena dianggap lebih higienis dan diproses dengan cara yang lebih etis.
Misalnya, proses penyembelihan halal dan kosher mengharuskan hewan diperlakukan dengan baik dan dibunuh dengan cepat untuk mengurangi rasa sakit. Selain itu, produk yang bersertifikat halal dan kosher juga harus diproduksi di lingkungan yang bersih, sehingga konsumen merasa lebih yakin terhadap kualitas produk.
Apakah Produk Vegan dan Halal/Kosher Sama?
Seringkali ada pertanyaan apakah produk vegan otomatis halal atau kosher. Meskipun produk vegan tidak mengandung bahan-bahan hewani, itu tidak berarti otomatis bersertifikat halal atau kosher. Hal ini karena proses produksi juga diperhitungkan dalam sertifikasi. Misalnya, jika produk vegan diproduksi di fasilitas yang juga memproses produk haram, maka produk tersebut tidak akan dianggap halal atau kosher.
Dampak Sertifikat Halal dan Kosher dalam Industri Ekspor
Dalam pasar global, memiliki sertifikat halal atau kosher menjadi nilai tambah yang sangat penting bagi produsen. Di negara-negara dengan populasi Muslim atau Yahudi yang besar, produk bersertifikat ini memiliki permintaan yang sangat tinggi. Sebagai contoh, di negara-negara Timur Tengah, produk halal menjadi syarat utama untuk dapat dipasarkan, sementara di Amerika Serikat, banyak produk dengan sertifikat kosher yang disukai oleh komunitas Yahudi dan konsumen umum yang menginginkan produk dengan standar higienis yang tinggi.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, baik sertifikat halal maupun sertifikat kosher memiliki peran penting dalam industri makanan dan produk lainnya. Meski keduanya berasal dari agama yang berbeda, tujuan utama dari kedua sertifikasi ini adalah untuk memastikan bahwa produk yang dikonsumsi sesuai dengan aturan agama dan etika yang berlaku. Dengan memahami perbedaan antara halal dan kosher, konsumen bisa lebih bijak dalam memilih produk, sementara produsen dapat lebih efektif menargetkan pasar yang mereka inginkan.
Baik Anda seorang produsen yang ingin memperluas jangkauan pasar atau seorang konsumen yang ingin lebih cermat dalam memilih produk, memahami perbedaan antara halal dan kosher akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik.
More Information :
Sertifikasi Usaha Halal
Baca juga : Bagaimana Mengetahui Kehalalan Barang Gunaan?, Langkah-Langkah Mendapatkan Sertifikasi Halal untuk UMKM, Pengertian tentang Makanan Halal, Pentingnya Sertifikasi Halal untuk Bisnis dan Konsumen, Perbedaan Es Krim Halal dan Non Halal ?,
Tag: lsppiu, jttc, jana dharma indonesia, lsuhk, lph bmwi, yayasan bms