5 Negara dengan Standar Sertifikasi Halal Terketat

Negara Sertifikasi Halal Terketat
Negara Sertifikasi Halal Terketat

LPH BMS – 5 Negara dengan Standar Sertifikasi Halal Terketat. Sertifikasi halal telah menjadi aspek penting dalam memastikan keamanan dan kehalalan produk, khususnya di industri makanan, kosmetik, dan farmasi. Di beberapa negara, standar sertifikasi halal diterapkan dengan sangat ketat, baik untuk melindungi konsumen maupun mempromosikan perdagangan halal global. Berikut adalah lima negara dengan standar sertifikasi halal terketat yang patut diketahui.

1. Malaysia

Malaysia sering dianggap sebagai pelopor dalam sistem sertifikasi halal. Dengan lembaga seperti JAKIM (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia), negara ini menetapkan standar yang sangat rinci mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga pengemasan. Sistem sertifikasi JAKIM diakui secara global, sehingga banyak produk Malaysia diterima di pasar internasional.

2. Uni Emirat Arab (UEA)

Sebagai pusat perdagangan di Timur Tengah, Uni Emirat Arab memiliki regulasi halal yang ketat. Emirates Authority for Standardization and Metrology (ESMA) menetapkan pedoman halal yang mencakup sektor makanan, kosmetik, dan logistik. UEA juga menerapkan teknologi blockchain untuk memastikan transparansi dalam rantai pasok halal.

3. Indonesia

Indonesia, dengan populasi Muslim terbesar di dunia, mewajibkan semua produk makanan dan minuman bersertifikasi halal sejak diberlakukannya Undang-Undang Jaminan Produk Halal. BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) mengawasi sertifikasi ini dengan prosedur ketat, termasuk audit bahan baku hingga inspeksi lokasi produksi.

4. Arab Saudi

Sebagai penjaga dua kota suci, Arab Saudi menetapkan standar halal yang sangat ketat, khususnya untuk produk makanan dan minuman. Produk yang masuk ke Arab Saudi harus melalui inspeksi yang diawasi oleh Saudi Food and Drug Authority (SFDA). Sertifikasi halal di negara ini sangat diprioritaskan untuk menjaga kesucian makanan dan produk lainnya.

5. Australia

Australia adalah contoh negara non-Muslim dengan regulasi halal yang ketat. Lembaga seperti Australian Halal Food Services (AHFS) bekerja sama dengan negara-negara Muslim untuk memastikan produk mereka memenuhi standar internasional. Ekspor daging dan produk olahan Australia sering menjadi pilihan utama di negara-negara Islam karena kualitas dan kehalalannya.

Mengapa Standar Halal Penting?

Standar sertifikasi halal tidak hanya memastikan kepercayaan konsumen, tetapi juga memberikan peluang besar di pasar global. Dengan meningkatnya permintaan produk halal, negara-negara dengan regulasi ketat dapat menjaga kualitas produk sekaligus meningkatkan daya saing di pasar internasional.

Kesimpulan

Sertifikasi halal yang ketat menjadi jaminan kualitas dan keamanan bagi konsumen Muslim di seluruh dunia. Dengan sistem yang terorganisir dan diawasi ketat, negara-negara seperti Malaysia, UEA, Indonesia, Arab Saudi, dan Australia berhasil menetapkan standar tinggi dalam industri halal global. Untuk bisnis yang ingin menembus pasar halal internasional, memahami dan mematuhi standar ini adalah langkah penting.

Tagline: “Pastikan produk Anda sesuai dengan standar halal terbaik untuk peluang global yang lebih besar.”

More Information :

Sertifikasi Usaha Halal

Baca juga : Kenapa Sertifikat Halal Jadi Tren di Industri Kuliner?, 5 Alasan Restoran Perlu Memiliki Sertifikat Halal, Sertifikat Halal dan Daya Saing Restoran di Era Digital, Meningkatkan Daya Saing UMKM dengan Sertifikasi Halal, 7 Manfaat Sertifikasi Halal bagi Keberlanjutan UMKM,

Tag: lsppiujttcjana dharma indonesia, lsuhklph bmwiyayasan bms

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *